Semarang, 13 Agustus 2024 – HIMAPROSA Unimus kembali hadir dengan ulasan sastra klasik melalui unggahan video di akun TikTok resminya. Kali ini, Ketua Divisi Keilmuan HIMAPROSA, Ahmad Arifin Ilham, membedah novel legendaris 1984 karya George Orwell, sebuah kisah dystopia yang hingga kini tetap relevan. Dalam video berdurasi tiga menit tersebut, Ahmad mengupas pesan mendalam tentang kekuasaan, kontrol, dan kebebasan yang menjadi tema utama novel ini.
Novel 1984 membawa pembaca ke dunia kelam yang dikuasai oleh rezim totaliter. Melalui kisah Winston Smith, tokoh utama yang bekerja di Kementerian Kebenaran, Orwell mengajak pembaca untuk merenungkan arti kebenaran, cinta, dan pemberontakan di tengah sistem yang menghancurkan kemanusiaan. Ahmad menyampaikan bagaimana Orwell dengan cerdas menggambarkan manipulasi pikiran, penghapusan fakta, dan kekejaman penguasa dalam mempertahankan kekuasaan.
“1984 adalah pengingat abadi tentang bahaya dari kekuasaan yang tidak terkontrol. Orwell bukan hanya menggambarkan dystopia, tetapi juga memberikan peringatan kepada kita tentang betapa mudahnya kebenaran dan kebebasan direnggut jika kita lengah,” ujar Ahmad dalam narasi videonya.
Video ini memadukan ulasan mendalam dengan visual yang menampilkan elemen-elemen khas dari 1984, seperti pengawasan ketat oleh “Big Brother”, simbol partai totaliter, dan nuansa dunia yang gelap. Potongan teks singkat dan ilustrasi kreatif membuat video ini sangat menarik, terutama bagi generasi muda yang mungkin belum familiar dengan karya Orwell.
Melalui video ini, HIMAPROSA berhasil menyajikan karya sastra klasik dengan cara yang relevan untuk audiens modern. Dengan memanfaatkan platform TikTok, mereka mampu menghadirkan konten edukatif yang ringan namun berbobot, menjadikan literasi klasik lebih mudah diakses dan menarik untuk dinikmati.
Tonton ulasan lengkapnya di akun TikTok resmi HIMAPROSA melalui tautan berikut: Tonton Video. Jangan lupa untuk mengikuti akun mereka untuk konten edukasi lainnya yang inspiratif dan menghibur!
